Saya Telah Pulang Kampung Ibu

Bookmark and Share




UNTUK Kesekian kalinya. ku nyatakan dalam diri bahwa aku tidak akan pulang kampung pada lebaran tahun ini.
" Sampaikan salam saya untuk semua " kataku pada temanku yang membujuk aku untuk pulang kampung.
" katakan jika saya baik-baik saja di sini, " ucapku lagi, sang teman tak bisa memaksa keingginanku untuk mudik.
" Baiklah, jika memang itu maumu, " ujar teman ku pada ku .
" jika sudah sampai ke kampung, tolong berikan surat ini ke Ibuku, sampaikan salam hormat saya," kata ku pada teman sambil menyerahkan sepucuk amplop yang berisi surat, sesaat teman ku ingin beranjak dari kediamannya.
Demikianlah ketika sampai di kampung, si teman langsung memberikan SuratKu kepada Sang Ibu.Waktu itu Wanita tua itu masih memakai telekung sehabis sholat magrib pada bulan ramadhan terakhir saat menerima sebuah amplop dari Temanku.
" kenapa si Dia tidak pulang kampung "
" Itulah buk, saya sudah berusaha membujuknya, tapi dia tetap tidak mau, dia mengatakan Belum mau pulang, Dia titip salam buat ibu dan keluarga lainnya.
" oh ya buk saya permisi dulu" " oh ya nak terimakasih ya .." ujar sang ibu.
Sesayup Tingal bayangan temanku sang ibupun membuka dan membaca surat dariKu..

Ibu yang ku cinta....
Saya mohon maaf, saya telah membuat ibu kecewa karena saya tidak pulang pada tahun ini. saya sangat inggin mudik namun karena beberapa hal, saya urungkan keingginan tersebut. namun, saya inggin menyampaikan beberapa hal kepada ibu, sesungguhnya, saya telah " Mudik " seperti harapan ibu, saya telah kembali ke " Kampung ", seperti yang telah ibu sampaikan kepada saya ketika saya hendak pergi dari rumah dahulu. cukuplah semua masa lalu itu. saya bersyukur mempunyai ibu yang selalu mengiringgi saya dengan Doa-Doa Ibu. Saya bersyukur saat saya jauh dari orang-orang yang saya cintai, sayatelah menemukan kembali, " Kampung". saya telah menemukan jalan " Mudik". saya telah memperoleh hidayah dari jalan yang saya jalani. saya telah " Mudik ", Ibu.
dari Hari yang Fitri ini, saya Mohon maaf pada ibu. mudah mudahan nanti ada kesempatan, rezeki, kesehatan, kesempatan, saya akan pulang kerumah saya akan memeluk ibu, terimakasih, Ibu !
AnakMu..


Sementara diseberang sana, dikamar sederhana itu, aku masih takafur di atas sajadah. takbir mulai bergema di masjid dan surau, tiba-tiba pikiranku melayang jauh, ku inggat Ibuku, tak terasa mata telah memanas, kelopak mata bergerak-gerak, dan sesaat kemudian air bening mengalir dari sudut mataku, seiring datangnya malam, suara takbir mangkin bersahud-sahutan, menghiasi malam idul fitri yang mulia.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar